Minggu, 18 September 2011

relatif

Ganteng itu kata orang relatif.
Mungkin bnar sih, apalagi setelah saya buktikan sendiri, dengan metode ini.
Seorang teman datang ke saya, sambil bawa pacarnya.
Pacar saya ini nggak begitu ganteng, nggak tau kenapa karena pacar yang dia bawa ini nggak begitu cantila, lalu saya keceplosan " payah kamu, masa kamu yang ganteng ini punya pacar jelek!!"
Nah, rupanya setelah saya bilang ganteng, teman saya ini malah ngelunjak, besoknya datang lagi kesaya, bawa pacar baru, cantik pula!
saya keceplosan lagi, saya bilang keceweknya " payah kamu, masa kamu yang cantik ini punya pacar jelek!"
Lalu say berpikir, ternyata benar, ganteng itu relatif!

BEST SELLER

Saya pernah "baca di google" ada banyak buku yang dalam penjualnnya Best Seller, buku raditya 'kambing jantan' buku Laskar Pelangi juga best seller.
Suatu hari saya nongkrong dikios buku kaki lima (bukan toko buku)
sekedar numpang baca, kebetulan yang punya kios teman sendiri.
Nah, selama saya nongkrong disitu, ada satu buku yang selama saya disitu, kira-kira satu jam. sudah ada tiga orang yang beli.
Yaitu buku Tuntunan Sholat Lengkap PENERBIT : CV.TOHA PUTRA SEMARANG. Penulisnya : MOH.RIFAI.
Saya penasaran, lalu saya tanya ama teman saya si pemilik kios, emang buku ini laris ya mas!!
"iya, setiap hari pasti ada yang beli, " jawab teman saya bangga, karena menurutnya itu berrati banyak masyarakat Islam yang mau belajar sholat. Saya manggut-manggut, bukan apa-apa saya aja nggak pernah beli buku itu, bukan berrati nggak pernah sholat, tapi saya punya buku itu, pinjam, dan lupa balikkin.......
Lalu saya membayangkan lagi, kalau di kios ini saja laku keras, nah terus kalo di seluruh indonesia seperti ini, itu berarti Buku Ini yang best Seller.
Mungkin, boleh ditanya ama penerbitnya, sejak awal penerbitan sampai sekarang udah habis berapa buku....

Luar biasa, subhanallaah.!










buku  BEST SELLER 

Raditya Dika Stand-up comedy

Stand-up comedy adalah jenis seni lawak di mana sang komedian tampil di depan umum dan menceritakan lelucon-lelucon secara live kepada penonton. Banyak komedian ternama memulai karir mereka sebagai stand-up comedian, sebut saja Woody Allen, Bill Cosby, Steve Martin, Jerry Seinfeld, dan Robin Williams.
Bagaimana dengan Indonesia? 13 Juli lalu, sejumlah stand-up comedians lokal menggelar acara #StandUpNite di Comedy Cafe Kemang. Acara yang diprakarsai oleh Ernest Prakasa, Adriandhy, Isman H.S., Pandji Pragiwaksono, dan Raditya Dika ini sukses dipadati banyak pengunjung, dan rencananya akan digelar secara rutin.
Di bawah ini adalah rekaman dari penampilan Raditya Dika.

Untuk info lebih lanjut tentang #StandUpNite silakan ikuti akun Twitter @StandUpIndo

basabasi

Basa - basi, itu kayaknya udah jadi kebiasaan saya dan kita (mingkin).
Juga teman saya, namanya Salman.
Suatu hari dia mampir kerumah.
Lalu istriku dengan ramah menawarin minum.....
"ngopi mas? aku bikinin ya...!"
" ehhh nggak usah repot-repot....Jangan manis aja, agak pahit ya"
"dasar!!!"

SMS

Handphone.
memang banyak membantu kita di era sekarang.
Dengan SMS kita sudah bisa berkomunikasi dengan orang banyak, yang jauh sekalipun.
Nah, ngomongin SMS saya sempat mendapatkan SMS yang bunyinya
YANG BACA SMS INI GILA!!!
tapi yang saya heran kok, nomer yang ngirim nomernya RIO anak saya yang Sulung.
Saya mikir.....mungkin dia salah kirim!!!!
Karena sekarangkan begitu, nggak ada kerjaan cari kalimat nyeleneh kirim ke semua nomer, nggak tahu terkirim ama bokapnya sendiri...untung sama-sama humoris...hehehhehe
selain itu saya juga pernah dapat 'musibah' gara-gara SMS iseng teman saya.
Dia sengaja ganti nomer baru, bunyi smsnya : Saya tunggu ditempat biasa! by.Susi
Kebetulan saya lagi tidur, yang buka sms istri saya, tuhh....bisa dibayangkan....bagaimana situasinya.....
Ngomongin SMS, yang paling menyakitkan kalo kita sms ama teman.
Kalau kita merasa pentingn smsnya pasti panjang, kan? capek lagi ngetiknya.
pas dijawab ama yang kita kirim jawabnya cuma : ok!......

Pernah saya jengkel bener ama teman saya, saya betul-betul penting dan ingin ketemu untuk urusan bisnis. saya udah serius smsnya : Ass. Bos dimana sekarang? bisa ketemu nggak?
Terus sekian menit kemudian dapat jawaban : Nggak tahu, aku juga bingung, aku lagi dimana? ntar ya aku tanya dulu ama orang sebelah!!!
Apa nggak bikin kesel tuh....Langsung saya balas: setaaan!!!



HERI CIKAL - STAND UP COMEDY BENGKULU
Buat T-shirt
HIDUP ! STAND UP COMEDY INDONESIA

“perkomedian”





Stand Up Comedy tergolong masih baru dalam jagad “perkomedian” di Indonesia. Di Indonesia, stand up comedy tergolong telat perkembangannya dibanding negara lain khususnya Amerika. Hal tersebut sangat lumrah melihat perkembangan awalnya, stand up comedy berkembang lebih dulu di kawasan Eropa dan Amerika sejak abad ke-18. Untuk dikawasan asia sendiri seperti malaysia, jepang serta india pun sudah memiliki stand up comedian senior dan terkenal, sementara di Indonesia hanya segelintir orang yang tahu akan stand up comedian di Indonesia sendiri. Beberapa orang yang mungkin menjadi pionir dalam perkembangan stand up comedy awal adalah warkop yaitu dono kasino indro yang mengawali karir mereka di radio serta pangung-panggung komedi sebelum akhirnya terjun ke dunia film. Lewat radio serta panggung komedi dimana mereka diharuskan untuk menyampaikan lelucon secara monolog, menjadikan warkop salah satu pionir stand up comedy walaupun sebenarnya stand up comedy hanya 1 orang dan mereka bertiga. Kemudian ada Taufik Savalas meskipun dari beberapa sumber yang saya baca, secara teori beliau bukanlah stand up comedian karena beliau hanya menyampaikan joke atau biasa disebut joke telling seperti contohnya “3 orang beda suku datang ke bar pesen minuman, orang jawa pesan mariMas, orang makasar pesan kratingDaeng dan ambon pesan Betadine”. Sedangkan, stand up comedy lebih ke komedi monolog yang membahas isu sosial sehari-hari. Namun meskipun seperti itu, alm. Taufik Savalas dapat dikategorikan sebagai salah satu pionir awal dalam perkembangan stand up comedy Indonesia karena dia menyampaikan joke secara one man show.
Stand up comedy sendiri merupakan sebuah acara komedi one man show dimana si komedian ini atau biasa disebut dengan Comic menyampaikan lelucon melalui monolog. Lelucon ini bukanlah joke telling melainkan penceritaan ulang dari fenomena-fenomena atau kejadian serta isu sosial yang terjadi di sekitar masyarakat dengan disertai bumbu komedi. Jadi, bisa dikatakan stand up comedy ini merupakan komedi yang cerdas serta dewasa.
Stand Up Comedy sendiri merupakan sebuah acara komedi yang hanya bisa dinikmati oleh orang-orang yang berpikiran terbuka dan luas, tidak mudah tersinggung dan benar-benar menikmati setiap lelucon yang ada tanpa harus terbawa emosi ataupun ketidaksukaan karena isinya yang penuh kritikan. Hal itulah yang mungkin menghambat perkembangan stand up comedy di Indonesia, karena sifat orang-orang Indonesia yang mudah tersinggung, marah dan sulit dalam menerima kritikan walaupun hal itu telah disampaikan secara casual lewat lelucon.
Di amerika sendiri, bila kita melihat acara-acara stand up comedy yang ada di kanal youtube, kita dapat melihat isi dari setiap lelucon itu yang membawa ras, agama bahkan anggota pemerintahan seperti presiden dan menteri-menterinya. Tapi buktinya, rakyat amerika tetap menyukai stand up comedy dan tidak ada yang terpengaruh dengan lelucon-lelucon yang dibawakan oleh setiap comic. Justru, orang amerika semakin terbuka pikirannya setelah menonton acara tersebut. Banyak juga artis hollywood yang mengawali karir mereka di panggung stand up comedy seperti Seth Rogen, Robin Williams serta Martin Lawrence.

Sabtu, 17 September 2011

CERPEN : DITOLAK LAGI

 DITOLAK LAGI
Tengah hari bolong, saat pulang sekolah. Panas memanggang bumi, matahari bener-bener nggak mau diajak kompromi sampai-sampai awanpun nggak bisa menghalangi sinarnya.Uhh! gerah banget. Enaknya mandi disungai, atau berendam di bak mandi. Adem pastinya.
Ren  berdiri di parkiran toko photo copy depan gerbang sekolah. Sesekali matanya menatap ke arah jam tangannya. Makin siang!lewat tengah hari.
 Rambut panjangnya berderai tertiup angin.Kayak iklan shampoo di tivi.
Matahari siang dengan garang mencubit kulitnya yang putih. Nggak jauh beda ama cubitan Bu Nani waktu Ren lupa bikin PR kemarin.
Siang ini Ren emang lagi nunggu jemputan.Tadi pagi waktu sarapan, kak Heni janji untuk menjemputnya saat pulang sekolah.
Biasanya sih naik bis, atau diantar ama Wahab si cowok arab, tapi bukan berarti naik unta lho! walaupun naik bisnya bisa di hitung ama jari. Jarang banget! ya gitu deh, itung-itung hemat ongkos kan!
Tapi Hari ini beda, nggak naik bis atau diantar Wahab, cowok yang sempat deket ama dirinya.
“Aduh panas!” Ren mengeluh pelan
Gadis itu berusaha meluaskan pandangannya, dia mencari tempat yang agak teduh.
Nah, kebetulan! ada pohon asem yang rindang. Dengan tergesa ia melangkah kearah pohon itu untuk memanfaatkan kerindangannya, dia tak rela kalau tubuhnya terpanggang oleh sengatan matahari. Bisa gosong kan!
Ternyata diteduhnya pohon asem itu udah ada Makhluk lain, Gus yang sejak tadi juga udah ngetem duluan.
Cowok ini lagi nungguin Beno, celingak-celinguk memandang ke ujung jalan.
“Wei!...lagi ngeliat apaan sih?” Ren memukul pundak Gus.
Gus kaget,
“eh, ayam-ayam!!” Gus malah latah karena kaget.
“Eh, elu Ren!”
“Liat apaan?” Tanya Ren sambil ikutan menatap kearah pandangan Gus barusan, tapi dia nggak mendapatkan sesuatu yang menarik, yang ada hanya deretan tiang listrik, terus ada counter HP, pangkalan ojek, terus ada orang gila yang lagi sibuk ngitungin daun seolah-olah lagi ngitungin duit.
“Kenapa? Lo heran ada ama orang gila itu, namanya juga gila!” Ren nebak kalo Gus lagi ngeliat orang gila itu.
“Siapa juga yang mikirin orgil! Dia aja nggak punya pikiran!”
“Nah, terus lo ngeliat apaan?”
“lagi nunggui Ben, temen gua! dari tadi nggak nongol-nongol katanya mau ngisi bensin sebentar, tapi kok nggak balik-balik!” jawab Gus dengan nada agak kesel.
“O, maklum aja bensinkan susah, ngantri kali!... emang keabisan tadi?”
“Iya, tadi motornya ngambek, eh nggak taunya pas diperiksa bensinnya kering. Terpaksa didorong ke pangkalan minyak eceran di ujung jalan, lumayan jauh!” jelas Gus.
“O, gua kirain lo sengaja mau nemenin gua disini!”  Ren malah GR.
“Emang lo sudi gue temenin, gue kan serem!...” Jawab Gus sambil nyisir rambutnya dengan lima jari.
“Siapa bilang lo serem, lo bukannya serem tapi menakutkan! He..he..” canda Ren.
“Eh, lo lagi nungguin Wahab pacar lo kan?” Tanya Gus kemudian, soalnya dia tahu kalo Ren ini pacarnya Wahab yang lahir dipadang pasir itu.
“Nggak!, gua lagi nungguin kakak gua, tadi pagi  dia janji mau jemput gua…” jelas Ren.
“Nggak usah boong lo…”
“Bener! Ngapain gua ngibul! gua udah putus ama Wahab!”
“putus!”
“iya!”
“kenapa? “
“Soalnya dia kalo ngapel pakek unta..he…he, nggak deng! Nggak cocok lagi aja!”
“O, jadi beneran lo udah putus! gue tahu, pasti lo suka kelilipan kalo diapelin ama Wahab…”
“lo tahu aja, he…he soalnya dia kalo nyanyi pasti irama padang pasir…hik…hik!” canda Ren lagi.
“jadio beneran lo dah putus…?”
“Iya, gua udah putus! penasaran amat sih, emang kenapa kalo gua udah bener-bener putus? lo mau ngegantiin dia jadi pacar gua?” Ujar Ren bercanda, tapi kedengaran serius di telinga Gus.
Ren, emang begitu orangnya. Nggak kaku, ngomongnya juga nggak cewek banget, seadanya, kadang konyol juga, tapi yang jelas dia emang manis, dan kalo mau jujur Gus emang tertarik ama Ren, tapi semua itu hanya sebatas suka doang, karena dia nyadar kalo Ren nggak bakal mau ama dia. Tapi kali ini?
Udah lima menit keduanya berteduh dibawah pohon asem nan rindang itu, tapi yang mereka tunggu juga belum keliatan.
“Ren, sambil nungguin kakak lo, Gimana kalo gue traktir bakso di warung Bu Sar? Laper nih!” tawar Gus berharap Ren tidak menolak.
“Sumpah! Gua juga dah laper nih, Kakak gua lama banget ya? Eh, Beneran lo mau traktir gua,..” kata Ren.
“iya, yuk!”
“Ikhlas nggak?”
“Ikhlas dunia akhirat!”
“Beneran ya, ntar lo minta imbalan lagi…”
“bisa aja lo!”
 “Ya udah deh, sekalian nunggu jemputan,” jawab Ren datar.
Keduanya menuju Warung Depan sekolahan, tepatnya warung Bu Sar.
Warung udah sepi, hanya ada dua orang kayaknya anak kelas satu yang lagi pacaran. Keduanya mesan bakso, Bu Sar langsung sigap.
“Gua seneng baget Ren!”
“Seneng apanya? Makan bakso ama gua?”
“seumur-umur baru sekarang ada cewek yang mau gua ajak makan bareng!”
“Alah… segitunya, eh ngomong-ngomong temen lo tadi siapa namanya?”
“yang mana?”
“itu yang kata lo lagi ngisi bensin!”
“Oh, Beno! Temen sekelas gua baru tiga bulan, pindahan dari semarang!”
“oh, pantes gua nggak tahu”
Entah angin serius atau kesambet setan pohon asem tiba-tiba aja Gus pengen ngungkapin isi hatinya ke Ren. Mendadak banget. Untungnya sebelum niat yang luhur itu terelasasikan, tiba-tiba ada suara yang memanggil
“Guuuusss.... Cepetan! Gila lo gua capek-capek lo malah asyik makan bakso!” Pekik Ben dari motornya.
Gus seperti tersadar, tapi dia sempat ngucap syukur juga, soalnya kalo nggak dia bisa nambah catatan baru, ditolak cewek. He..he…
“ Elo sih, ditungguin dari tadi nggak nongol-nongol. Emang lo beli bensin dimana? di Irak!”
“Ayo, buruan!” pekik Ben.
“Mmmm...,Ren Besok-besok gua traktir lagi ya?” repet Gus  ke Ren.
“boleh…tiap hari juga gua mau lo traktir. Uhh… kayak banyak duit aja lo, ntar duit bayaran sekolah lagi lo pakek!” bales Ren.
“he…he..lo tahu aja. Gua duluan ya!”
“Oke, eh itu kakak gua juga dah dateng! Gua juga cabut…!”
Waktu Gus dibonceng Beno, keliatan jelas terlihat dimata cewek itu ada tatapan penuh makna!
“wah, kayaknya Ren ada feeling sama gua,” Gus malah menduga-duga.
“Sialan lo! Ditungguin lama banget! Dasar nggak bisa ngeliat orang seneng!” seru Gus dongkol.
“Enak aja lo ngomong! Janjinya kan deket pohon asem. Nah, lo malah nangkring di warung Bu Sar! Salah siapa sekarang?” balas Ben
“Oh iyaaaa.... maaf…maaf.”
“maaf-maaf! gua dah dari tadi disitu, gua kira lo di culik hantu pohon asem, gua dah nyembah-nyembah tadi minta lo di balikkin, eh lo malah ngobrol ama suster ngesot,”
“hus, sembarangan lo, cewek manis begitu…”
“suster ngesotkan juga manis…”
“Iya juga sih, ngsesot-ngesot dah!”
“he…he…!”
****
Besoknya, sepulang sekolah Gus nggak ketemu Ren, padahal dia berharap banget kalo Ren ada dibawah pohon asem, terserah mau nungguin kakaknya, atau mau nungguin tu pohon asem. Tadi sebenarnya waktu jam istirahat, Gus udah nyari, ke mana-mana nggak ketemu juga! Di lapangan nggak ada, di kantin nggak ada, di ruang kepsek nggak ada, di lapangan basket nggak ada juga.
Dengan langkah gontai Gus mulai keluar halaman sekolah. Di depan tukang es doger terlihat jelas seseorang dengan senyum yang mengembang di wajahnya melambaikan tangan sambil duduk di motor butut 70an.
“Buruan Gus! Udah laper nih!” pekiknya, ternyata Ben udah nunggu disitu.
“Ya..., ya!  Sabar kenapa!” jawab Gus sambil mempercepat langkah.
“Gua pengen ngajakl lo makan di tempat agak special hari ini, biar lo ngerasaain makan enak, mau nggak? “ tawar Ben.
“Beneran,…. ya mau dong!”
“kita ke kafee Ujok, oke!”
“Kafe Ujok yang di jalan Mawar”
Ben nggangguk, sambil menstarter motornya
“tumben lo hari ini baek banget!”
“Alah…emang selama ini gua selalu baek ama lo, lo aja yang nggak punya malu, dasar!”
“Begitukah!”
“uuh…muka tembok lo”
Sesampainya di Kafe Ujok, tiba-tiba Gus dikagetin dengan sosok makhluk manis. Ngesot kah? Jelas bukan. Dia adalah Ren! Reni Puspita Rini.
“Boleh gabung nggak? Gue tadi mau ke tempat les. Berhubung masih satu jam lagi, gue mampir aja ke sini,” cerocos Ren dengan senyum manisnya.
“boleh dong. Oya kenalin temen gue. Namanya Beno. Beno si anak ajaib! He..he” Jawab Gus sambil ngenalin Beno.
Beno, melotot dibilangin anak ajaib, apaan!
“Halo! Nama gue Beno. Nama lo Rena ya?” ujar Ben sambil nyalamin Ren.
“Kok  tau?” tanyanya heran.
“Iya lah kan ada lagunya, rena…rena…he…he” Sela Gus sambil cengegesan.
“Siapa juga yang nggak kenal cewek cakep kayak lo, lagian Gus rajin ngomongin lo. Nggak tau kenapa!” jelas Ben.
“Eh, benr Gus lo suka ngomongin gua, dosa lo suka ngomongin orang!” cercah Ren ke Gus.
“Aaah..., jangan didengerin!” Seru Gus sepet. Jadi pengen malu!
“Ngomong-ngomong, lo mau mesen apa?” Ben mencoba ngalihin pembicaraan.
 “boleh nih! gua pesen nasi goring aja deh, ama jus apel!” Jawab Ren polos, kebetulan pikirnya.
Gus malah mesen yang enak-enak, soalnya dia pegang ucapan Ben tadi katanya mau ngajakin Gus makan enak, kesempatan pikirnya. Tapi Ben malah keliatan bingung, dia kahawatir aja kalo duitnya nggak cukup. Soalnya nggak mungkinkan kalo dia nggak sekalian bayarin Ren, belum lagi Gus mesennya kelewatan lagi! Padahal dia nggak bawak banyak duit.
Setelah agak lama, 10 menitan gitu, akhirnya pesanan yang ditunggu-tunggu dateng juga. Gus dengan rakusnya mulai makan secara membabi buta. Ren dengan santai menikmati nasi goreng spesial. Sedangkan Ben? Segelas kopi susu tepat berada di hadapannya, kok?
“Ben, lo nggak makan?” tanya Ren
“sebenarnya gua kenyang, gua sengaja mau traktir Gus aja, kasihan nggak pernah makan di caffe!” jawab Ben sambil coba nginget jumlah duit didompetnya.
“Hus! Sembarangan lo, malu-maluin gua aja!” protes Gus
Dalam hati Ben ngumpat-ngumpat, sebenarnya dia laper juga, dari pada mesti nyuci piring gara-gara nggak bisa bayar mending dia ngalah nggak ikut makan. Cuma mesen kopi susu!
 “Minggu depan gue boleh main ke rumah lo nggak? Gue mau nanya soal-soal matematika, gua pengen belajar bareng ama lo, gimana?” repet Ren, tiba-tiba.
“Aha! Gue bilang juga apa?! Gue yakin banget nih cewek ada feeling ke gue. Buktinya pura-pura mau les, padahal sengaja mau nemuin gua. Dan yang paling penting, dia mau ke rumah gue!” Gus membatin girang plus salah tingkah dan salah kaprah.
“Gimana ya? Kalo nggak salah minggu depan gue ada pemotretan, terus diundang jadi pembicara, tapi demi lo, biar gue batalin semua…” gaya Gus, sok artis, dan sok kondang.
****
Minggu depannya.
Saat memenuhi permintaan Ren untuk belajar bareng tiba, Gus udah niat banget untuk menyatakan rasa cintanya yang udah kependam di hati selama ini, kesempatan nggak dateng dua kali pikirnya, makanya dia udah nyiapin diri sebaik mungkin, pakek mandi bunga tujuh rupa, pake baju paling bagus yang ia punya, dan yang paling penting harus wangi, sampai akhirnya saat yang ditunggu itu datang juga.
Setelah hampir empat jam menunggu dengan perasaan yang tidak karu-karuan, kadang pengen pipis, kadang pengen muntah, pengen nguap, bersin-bersin. Akhirnya datang juga!
“Naik apa ke sini?” tanya Gus dengan gaya yang amit-amit.
“Jalan kaki! He…he nggak lah, biasa ojek pribadi, kakak gua!” jelas Ren sambil ngeloyor ke ruang tamu, kayak udah biasa maen kerumahnya Gus. Gus sempat kaget juga.
“o, kirain naik unta!....” canda Gus
“He..he…”
“Gimana kalo kita mulai belajar sekarang?” tanya Gus sambil mengambil buku-buku dari kolong meja.
“Mmmm..., ngomong-ngomong temen lo ke mana? Kok nggak keliatan?” tanya Ren
“temen…! Yang mana temen gua banyak!
“Beno maksud gua…”
“Lagi bongkar motor di bengkel sebelah, bentar lagi juga balik.”
“Ya udah, belajarnya bentar lagi aja deh.”
“Sekarang aja!”
“Ntar aja nunggu temen lo balik, biar seru!” balas Ren sambil mendelik, bikin Gus gemes.
Kebetulan banget si pengganggu berhasil diusir dari rumah, Bokap bikin kandang ayam dibelakang, nyokap lagi ngerumpi sama ibu-ibu di rumahnya bu RT. Suasana udah mendukung banget dah! Tinggal berani apa kagak nembak nih cewek. Ahai!
“Ren, gue boleh ngomong sesuatu nggak?”
“ehm,. dari tadi emang duah ngomongkan” kata Ren sambil baca-baca Koran bekas, bekas bungkusan lagi he…he
“Ssse..., sebenernya dari dulu gua suka ama lo Ren, lo. ma..., mau nggak lo jadi cewek guu?” ujar Gus, penuh harap walaupun terbata-bata.
Suasana menjadi hening. Sepi!
 Ren belum ngomong apa-apa. Sedangkan Gus hanya bisa memandangi wajah Ren dengan seksama dan dalam waktu yang lama.
“Gimana ya, Gus? Gue tuh nggak nyangka banget kalo lo punya perasaan gitu ama gua.”
“justru yang nggak disangka itu, biasanya malah jadi tersangka! Eh maksud gua bisa menjadi nyata Ren! Gua tahu lo kesini karena lo juga pengen deket ama gua kan?” Gus malah ambil kesimpulan sendiri, jelas bikin kaget Ren, soalnya nggak begitu. Sungguh!
“Sebenernya gue tuh nggak ada rasa apa-apa sama lo. Gue ke sini mau ketemu sama temen lo” jawab Ren lancar dan menohok.
“Beno ? Jadi selama ini lo nggak suka sama gua?”
“Jangan marah ya, Gus? Gue sejak pertama ngeliat Beno udah suka. Sejak kita ketemu waktu kita makan bakso itu!”
“Tapi…”
“Sorry ya Gus, gua bukannya nggak suka ama lo, tapi gua lebih suka lo jadi temen gua aja, ya…!”
Gus tertegun dia nggak percaya kalo Ren nolak cintanya, bahkan dia nggak yakin banget kalo dirinya bakal menambah catatan hitam, ditolak lagi! Nasib-nasib!
“Tapi….”
“dari tadi lo tapi-tapi aja…. tapi apa? tapiku bundar!”
“itu topi!”
“Ben itu udah punya pacar,”
“jadi, Ben udah punya pacar!”
“iya”
“O, Boleh tahu namanya nggak!”
“Ryan…”
“Hah, Beno pacaran ama Ryan! Jadi dia G…” belum selesai dia mengucap kalimat, Ren pingsan! Bruk!! Untung jatuhnya disofa.
“ Eh, Ren lo kenapa!...aduh gimana nich…kok pingsan sih!”
“ Ren!...aduh…Beno itu pacaran ama Ryanti maksudnya…” Dia menjelaskan ke Ren yang jatuh pingsan, tergeletak dikursi tamu.
“Oh, Ryanti maksudnya…kirain!” tiba-tiba Ren nyahut dalam pingsannnya, terus pingsan lagi. Bruugkgh!
“Elo sih,… gua mau jadiin lo pacar gua, malah naksir ama Beno!” ujar Gus
“Iya deh, gua mau jadi pacar lo, tapi ada syaratnya” tiba-tiba ia nyahut lagi, tapi masih dalam keadaan pingsan juga.
“syarat apaan?”
“Lo ganti kessing dulu!”
“Alaahh…mana gua percaya, lo pingsan begitu….apa bedanya ama orang mabok!”
“Kalo gua nyadar mana mau gua terima lo!”
“Ya, udah kalo gitu lo pingsan aja terus!!!!!”
                                                                    ****


naskah




RT.3

JUDUL
Andaikan, umpama, misalkan
Ide Cerita : lapangan kerja
(naskah ini rencanyanya buat iku lomba lawak, tapi keburu klompokya bubar, hehehehehhe

Dalam cerita ini oyan berperan sebagai RT, dan Gusar Sebagai Hansip.
Adegan I cikal masuk, monolog!

oyan   :
Ikan bandeng di bikin sate, orang ganteng jadi RT…
Ngomong-ngomong soal ikan…gua paling nggak suka sama ikan nila…suka merusak…..coba bayangin akibat nila setitik rusak susuh sebelahnya…..nah, yang paling gua demen…ikan teri…walaupun kecil matanya banyak….kenapa nggak banyak  ikan terinya satu ember…..

Saya walaupun jadi RT, bangga dong....guakan satu-satunya RT yang paling sering masuk infotainment,  RT yang banyak diidolakan para cewek. Gimana nggak RT 12! Gitu loh!

selama saya jadi RT, yang paling susah diurusin itu, pemudanya abis pada pengangguran semua…kalau ditempat laen pemudanya sibuk cari kerja, disini sibuk cari gara-gara… kemaren satu udah ada yang dapat kerja…sebagai RT saya udah girang banget kerja di hotel lagi, eh…nggak taunya…specialis bom bunuh diri. Bak kata pepatah nih, pemuda sini nih seperti katak dalam tempurung…
gimana mau majukan...orang-orang udah sibuk maen internet, hap blackberry, nah ini kalau nggak maenin katak…mainin tempurung…aduh…



Adegan II      : masuk Gusar Hansip RT2

Cikal             : nah, ini dia nih warga saya yang paling teladan, juga sering masuk tivi juga…..D’HANSIP…kan
Gusar           : itu d,masiv pak RT,
Cikal             : o,d,masiv…itu ya…
Gusar           : pak RT tau lagu D’masiv,
Cikal             : ya taulah…Dmasiv adakah rasa cinta dihatimu…
Gusar           : Pak RT, lahir diatas gendang ya…dangdutnya kental banget….
Cikal             : emang rambut lo kental…,
Gusar           : ini gimbal pak, ….kalau pak RT, suka dangdut pasti pak RT tau penyanyi dangdut yang tiga kakak beradik dan sama-sama ngetop…itu….

Cikal             : ya tau lah…
Gusar           : siapa aja…
Cikal             : Cucu cahyati, caca handika, sama cici paramida.
Gusar           : iya bener,…

Cikal             : udah…kenapa jadi ngomogin lagu…Bagaimana situasi kampung? Aman?
Gusar           : ada delman nabrak becak,…..
 Cikal            : artinya…
Gusar           : semuanya aman pak!....
Tapi kemaren ada warga yang cekcok suami istri…itu pak budi sama istrinya bu Rani…
Cikal             : ah, itu sih biasa, namanya juga rumah tangga…
Gusar           : bukan soal biasanya pak, tapi kemaren waktu mereka berantem banyak wartawan infotainment yang datang…
Cikal             : Pada bawa kamera begitu….
Gusar           : ya bawa kamera pak namanya infotainment…. masa…bawa cangkul…! Dikira mau nyawah….
Cikal             : emang artis!!!!, pakek masuk infotainment segala…ada-ada aja lo
Gusar           : eh bener pak…mungkin persoalannya yang menarik pak,…
Cikal             : emang masalahnya apaan…
Gusar           : maslahnya …pak budi nggak setuju waktu bu irna mau nyuruh anaknya pakai jilbab pak…
Cikal             : loh pak budi gimana masak anak mau pakek jilbab nggak boleh…
Gusar           : bukan itu titik persoalannya pak
Cikal             : nah terus,
Gusar           : Soalnya anak mereka itu laki-laki…
Cikal             : o…ya iyalah masak anak laki-laki disuruh pakek jilbab…ada-ada aja…nah tersu masalah laen nggak adakan? Semuanya baik-baik saja!....

Gusar           : nggak ada pak aman-aman saja…kalau mau di umpamakan pak…keadaan RT kita itu lebih kurang kayak di jalur Gaza….
Cikal             : ah…kalo itu nggak aman Sar, jalur gaza…lo tu gaza bengkak…
Gusar           : Itu gajah pak, saya bukan gajah pak…kandangnya….

Cikal             :, eh..ngomong-ngomong kenapa seragam lo jadi nggak lengkap begini…topi lo beda, sepatu lo beda…kagak seperti hansip biasanya, … ini hansip model apa…
Gusar           : kan kita d,hansip pak…!!!kan bapak yang bilang sebagai pemuda kita kudu kreatif, dari dulu hansip selalu begitu kostumnya, kagak pernah berubah, kalau beginikan rada kerenan pak!
Cikal             : iya juga, menurut lo bagusnya kostum hansip gimana?
Gusar           : yang jelas jangan pakek batik pak,  kalo bisa sih ada seragam laen aja pak jangan model begini semua…

Cikal             : udah kayak pocong ya…dari dulu….kostumnya kagak pernah ganti, kan belum ada pocong pakek hitam-hitam gitu…..
Gusar           : ntar malah dikira dedy corbuser pak….
Cikal             : oya, itu yang urusan raskin gimana udah kelar di bagikan…
Gusar           : Raskin, itu yang jadi maslah pak!
Cikal             : maslah gimana?
Gusar           : Raskin, berarti beras miskin…jadi hanya untuk orang miskin….nah disini warga msikin nggak ada…
Cikal             : jadi warga sini udah pada kaya semua

Gusar           : yang miskin nggak ada pak, yang ada itu keluarga melarat….!
Cikal             : ya…itu mah kakak adik, kan tinggal diganti raskin jadi rasrat…lo tau kenamap ada program raskin, karena dalam undang undang dasar 45…orang miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara…

Gusar           : jadi orang miskin dan anak terlantar itu dipelihara oleh Negara… …tapi nggak dijelasin dipelihara oleh Negara mana…

Cikal             : ah, payah ngomong ama lo….dari pada lp…tuyul dipelihara…

Gusar           : mendingan saya,….bapak jaga lilin…..

Cikal             : udah…udah…hansip oman kemana…

Gusar           : ya bapak, yang namanya hansip nggak usah dipikirin, pasti lagi jaga kemanan, nggak mungkin hansip lagi shoting, nggak mungkinkan kan kalo bapak nanya, hansip oman mana,? Lagi pemotretan, nggak mungkinkan kan…bapak ada-ada aja…..lagian bapak sendiri yang kasih tugas… …mencari solusi supaya bisa membuat lapangan kerja, bapak juga sih, pak jangankan hansip oman, orang pemerintah aja masih pusing mikirin cara menciptakan lapangan kerja…eh hansip disuruh…

Adegan         III : oman masuk (bawa tas)

gusar            : Eh, jacky chan kapan dating ke Indonesia, nggak shoting nih… (nyalamin oman)

Oman           : ya,…saya mau bikin film disini…karena saya liat ada cerita bagus disini…

Cikal             : sebentar…jacki chan mau mi tiau…ni…tinggal cari sumpitnya (megang rambut dede)

Gusar           : wah…kebetulan ….saya boleh ikut maen pak jek…

Oman           : jek-jek…emang ojek…Boleh…nanti kamu jadi pendekar maboknya…ya…

Cikal             : pas…itu…nggak perlu di kasih minum arak dia, naikkin ke anggkot aja…pasti mabok….
Gusar           : kalau boleh tau, mau bikin cerita tentanga apa nih pak jack

Oman           : saya mau bikin film tentang  budaya Indonesia

Cikal             : oh…bagus itu pak…

Oman           : karena disini masih ada budaya yang bagus…dan disukai banyak orang….yaitu budaya korupsi …

Cikal             :  udah-udah malah ngomongin film, mana bisa dia bikin film wajah boleh mirip jacky chan, otaknya bakpao semua….gimana tugas kamu…..

oman            : jadi begini T…tugas saya untuk menciptakan lowongan kerja udah saya lakukan….

Cikal             : ta te ta te….yang lengkap RT….T…nanti di panjangin laen…T…tempe
oman            : daripada saya panggil R, saya panjangin rusak, kayak muka bapak…

Cikal             :emang radio…rusak, nah, terus bisa nggak…

Andy             : ya bisa… pak…itu sih urusan gampang…kan tinggal dicopotin….

Gusar           : sebentar…kamu kan disuruh nyari solusi agar bisa menciptakan lapangan kerja…apa urusannya ama copot mencopot, emang dapat berapa dompet….
Cikal             : itu copet…bego….

Gusar           : udah diganti pak ya…
Cikal             : otak lo diganti….makanya kalo minum cari minuman yang bergizi, ini infuse lo minum….
 oman           : nih…udah pada saya copotin  pak…semua tulisan tidak ada lowongan di man-mana saya copotin….
Cikal             : lha terus apa hubungannnya…
Oman           : jangan dihubung-hubungkan pak…kalau hubungan arus pendek konslet dong….
Oman           :kalau arus panjang Arus panjang…
Dede            : tsunami…
Cikal             : aduh…stress saya…punya warga pada goblok….yang saya maksudkan itu suapaya kamu membuat usaha kek…suapaya bisa menampung tenaga kerja…bukannya segala kertas beginian kamu copotin….kenapa nggak tempatnya ja lo baker….
Dede            : jadi tugas saya udah selesai kan pak….
Cikal             : selesai gimana, eh…gagang sapu….kalao kagak ngarti nanya…
Dede            : jadi salah ya pak….
Cikal             : ya iya….
Oman           : makanya kamu kalau belum ngerti tugas nanya…
Dede            : saya mau nanya…Cuma paswotnya saya nggak tahu…
Oman           : emang kuis….
Cikal             : ya udah kalau begitu…kita ke kantor….dulu bikin rencana baru….
Dede            : Eh…man…saya baru denger…RT punya kantor….orang utang bikin stemprl aja sampai sekarang belum dibayar….
Oman           : iya pak RT sok banget ya….padehalnya rumahnya aja ngontrak….
Cikal             : ayo…ayo…….

tamat